KORANPUBLIKA.CO.ID|Cimahi,- Tokoh dan kader Partai Nasdem di Kota Cimahi mempertanyakan legitimasi Enang Sahri Lukmansyah sebagai Ketua DPD Nasdem Kota Cimahi. Beberapa tokoh senior, seperti Asep Blek, mengancam akan membawa banyak kader untuk mengundurkan diri dari keanggotaan partai jika Enang tetap memimpin.
Enang Sahri Lukmansyah sebelumnya telah mendukung calon eksternal untuk maju dalam Pilkada Cimahi, yang dianggap oleh beberapa pihak sebagai bentuk kegagalan partai dalam memunculkan kader internal sebagai calon pemimpin. Selain itu, Enang juga telah mundur dari pencalonan sebagai Wali Kota Cimahi
Enang Sahri masih menganggap dirinya sebagai Ketua Partai NasDem hingga kemudian menunjuk bendahara baru partai tersebut. Padahal ia sudah berstatus sebagai pimpinan demisioner sejak 16 Februari 2025 lalu. Ironisnya, orang yang ditunjuk Enang sebagai bendahara NasDem Kota Cimahi merupakan anggota dari partai lain.
“Saya tidak mengerti dengan dasar apa Bapak Enang ini hendak menjadi Ketua Partai NasDem lagi, karena setelah demisioner tanpa ada pemberitahuan dan koordinasi yang jelas terhadap seluruh elemen partai, tiba-tiba akan membentuk kepengurusan baru,” ucap Deddy Supriadi yang merupakan kader senior DPD Partai NasDem Kota Cimahi, Kamis (27/2/2025).
Menurutnya Enang membawa Randy Rinaldo, yang diketahui merupakan kader partai lain, saat menghadiri acara Pelantikan Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Mamat Rachmat. Deddy megaku terkejut, apalagi saat mengetahui jika Randy tiba-tiba mengisi daftar hadir dengan jabatan Bendahara NasDem Kota Cimahi.
“Ada politik apa ini? Kami tidak mengerti mengapa Sdr Randy tiba-tiba saja menjadi bendahara, dia ini ber-KTA partai lain, saya punya buktinya jika orang tersebut memiliki KTA partai lain dengan tanggal cetak 23 Februari 2025,” tegasnya.
Deddy menambahkan, ia mengantongi banyak sekali bukti-bukti atas kecurangan-kecurangan dan dugaan penipuan yang dilakukan Enang Sahri ketika menjabat Ketua pada periode kepemimpinan lalu.
“Kami tidak setuju, dan akan melaporkan hal ini ke DPW jika saja ia keukeuh ingin menjadi Ketua NasDem lagi,” pungkasnya.
Senada dengan Deddy, Cep Sutarna yang juga pejuang Partai NasDem Kota Cimahi menambahkan, pihaknya ingin mempertanyakan mengenai kejanggalan ini, sehingga mendatangi kantor Nasdem Cimahi untuk menemui Enang.
“Saya hendak menemui Pak Enang tadi (Rabu, 26/2/2025) sore, ternyata ada kegiatan pengumpulan kader yang bertajuk silaturahmi, saya kaget, selain itu tokoh-tokoh penting partai pun tidak hadir,” katanya.
Selain itu, lanjut Deddy, ketika melihat format undangan acara silaturahmi kader tersebut, hanya ada tandatangan Enang saja yang memposisikan dirinya sebagai ketua tidak ada tandatangan sekretaris.
“Perlu dipahami konsep Partai NasDem ini adalah kolektif kolegial, artinya tidak bisa hanya Pak Enang saja yang menandatanganinya, ini membuat sejumlah kejanggalan dan pertanyaan, masa seorang Haji Enang Sahri tidak paham,” ujarnya
Sementara, tokoh senior lain, Asep Blek menyebut pihaknya akan membawa banyak kader ke DPW untuk ramai-ramai mengundurkan diri dari keanggotaan, jika Enang masih saja ingin memimpin NasDem Kota Cimahi.
“Saya akan membawa seluruh kader binaan saya untuk mengundurkan diri, saya akan kembalikan KTA, dan semua atribut Partai NasDem ke DPW Jawa Barat,” ucapnya.
Partai NasDem ini ialah partai yang ia cintai sejak lama, bahkan di awal keberadaannya di Cimahi ia berkorban banyak demi kemajuan partai.
“Siapa di NasDem Cimahi yang tidak kenal saya, ini saya berjuang dari nol sampai bisa seperti sekarang memiliki 5 kursi di parlemen. Mohon lah jangan main tabrak aturan jika tidak maka saya yakin partai ini tidak akan kondusif,” tambahnya.
