Scroll ke Bawah Membaca Artikel
325×300
DaerahNasionalNewsRagam

BPBD Libatkan PVMBG Untuk Lakukan Kajian di Lokasi Bencana Longsor Nagreg: Warga Diimbau Menjauh dari Lokasi

716
×

BPBD Libatkan PVMBG Untuk Lakukan Kajian di Lokasi Bencana Longsor Nagreg: Warga Diimbau Menjauh dari Lokasi

Sebarkan artikel ini
Pasca-bencana alam longsor di Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung pada Minggu malam (18/5/2025) pukul 22.30 WIB, hingga hari Rabu (21/5/2025) ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan assessment atau pendataan di lokasi bencana alam tersebut.

KORANPUBLIKA.CO.ID|Kab.Bandung,- Pasca-bencana alam longsor di Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung pada Minggu malam (18/5/2025) pukul 22.30 WIB, hingga hari Rabu (21/5/2025) ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan assessment atau pendataan di lokasi bencana alam tersebut.

“Sampai saat ini, kami dari BPBD masih menunggu data dari desa maupun Kecamatan Nagreg, terkait dengan data warga yang rumahnya mengalami rusak berat akibat bencana longsor tersebut. Termasuk rumah warga yang terdampak maupun yang terancam longsor tersebut. Untuk itu, dalam pelaksanaan assessment ini data harus berasal dari desa dulu, baru kami dari BPBD melakukan verifikasi lapangan,” tutur Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama dalam keterangannya, Rabu pagi.

Scroll ke Bawah Terus Membaca Artikel
contoh 325×600
Advertorial

Pasca-bencana longsor, Uka Suska menyebutkan bahwa BPBD melalui Bidang Rehabilitasi Rekonstruksi juga terus melakukan pendataan di lokasi bencana longsor.

“Melakukan pendataan atau assessment ini sambil menunggu data dari desa dan Kecamatan Nagreg. Dengan harapan datanya sinkron, sehingga desa harus mengumpulkan data KTP, KK dan sebagainya dari warga yang terdampak bencana longsor itu. Dari hasil pendataan ini nantinya dilakukan rapat penanganan lanjutan,” katanya.

Uka Suska mengatakan pasca-bencana alam longsor tersebut, Bupati Bandung melalui melalui BPBD sudah melayangkan surat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan kajian.

“Jadi BPBD diminta oleh Pak Bupati dan dibantu PVMBG untuk melakukan kajian di lokasi longsor. Pihak PVMBG juga sudah ke lapangan untuk melakukan kajian. Saat ini, BPBD masih menunggu hasil kajian dari PVMBG untuk disampaikan ke Pak Bupati Bandung,” kata Uka Suska.

“Apakah nanti hasil kajian itu misalnya yang terancam apakah harus direlokasi atau bagaimana? Kalau harus direlokasi, nanti ada uang pengganti untuk sewa rumah dari Pemkab Bandung bagi warga yang terdampak longsor. Apakah untuk tiga bulan atau enam bulan berdasarkan usulan dari desa dan kecamatan setempat. Karena bila dilihat secara kasat mata, lokasi longsor itu sangat membahayakan. Mengingat kondisi tebing atau lereng yang longsor itu cukup curam dan tinggi,” tuturnya.

Uka Suska melihat bahwa kondisi di bagian bawah lereng itu sudah dilakukan cut and fil atau diratakan, sehingga bagian tanah labil dan menimbulkan longsor. Setelah dilakukan perataan di bagian bawah lokasi tebing yang longsor itu, katanya, kemudian dibuatkan lapangan mini soccer.

“Akibatnya kekuatan tebing berkurang dan menyebabkan longsor. Untuk itu, BPBD masih menunggu hasil kajian dari PVMBG dan berharap hari ini atau besok (Kamis 22 Mei 2025) keluar hasilnya. Bagaimana hasilnya dari PVMBG,” ucapnya.

Lebih lanjut Uka Suska mengatakan bahwa BPBD juga sudah melayangkan surat ke pihak Kecamatan Nagreg, supaya menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kejadian longsor.

“Tetapi mereka juga pascakejadian longsor pada Minggu malam, terutama warga yang rumahnya berdekatan sudah dievakuasi ke tempat aman. Kami juga sudah menghimbau masyarakat supaya jangan mendekat ke lokasi kejadian bencana longsor tersebut. Jangan berkeliaran di sekitar lokasi longsor dan supaya mereka menjauh dari lokasi longsor,” ujarnya

Apalagi saat ini, kata dia, masih turun hujan. Apalagi berdasarkan perkiraan dari BMKG, masih ada potensi turun hujan dalam beberapa hari kedepan.

“Agar masyarakat mewaspadai dan menjauh dari lokasi longsor,” katanya.

Dikatakannya, BPBD juga akan memasang rambu-rambu bahaya ancaman bencana di sekitar lokasi bencana longsor.

“Perlu juga ada pengawasan dari aparat atau desa setempat,” katanya.

Ia menyebutkan akses ruas jalan di sekitar lokasi bencana longsor itu, yang sebelumnya tertutup material longsor dan membahayakan sudah dibersihkan dan saat ini sudah bisa dilalui kendaraan.

“Kami juga berharap pemerintah desa setempat untuk terus melakukan pengawasan kepada warga sekitar, supaya jangan mendekati lokasi longsor. Lebih baik jauh dari lokasi bencana longsor karena khawatir mengancam keselamatan,” katanya.

Uka Suska menegaskan jika melihat dari potensi ancaman longsor susulan masih ada. Apalagi sebelumnya terpantau masih ada longsoran kecil.

“Apalagi masih ada turun hujan dengan kondisi medan dan lokasi longsor yang cukup curam. Kita juga mengkhawatirkan ketika ada getaran bisa menimbulkan longsor,” katanya.

Ia menyebutkan warga terdampak semuanya sudah dievakuasi ke sejumlah tempat penampungan atau pengungsian. Mulai dari musola, madrasah, selain di rumah kerabatnya.

“Kebutuhan makan dan minum sudah dilayani melalui dapur umum yang dibantu oleh Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung. Pemkab Bandung juga memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang terdampak bencana longsor. Apabila ada keluhan dari warga bisa disampaikan melalui desa setempat, kemudian ditindaklanjuti ke BPBD,” ujarnya.

Menurutnya, penanganan bencana alam longsor di Kecamatan Nagreg itu ada kolaborasi dengan pihak OPD Kabupaten Bandung lainnya.

“Termasuk dengan kecamatan, desa dan sejumlah perusahaan lainnya yang menyatakan siap membantu untuk kebutuhan logistik dapur umum,” katanya.

Lebih lanjut Uka Suska mengatakan bahwa peristiwa serupa bencana longsor sempat terjadi di kawasan Kecamatan Nagreg beberapa tahun silam, namun berbeda lokasinya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa longsor sebuah lereng atau tebing gunung melanda Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Minggu (18/5/2025) pukul 22.30 WIB.

Dampak bencana longsor itu, Kantor Desa Nagreg Kendan dan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan atau hancur. Puluhan warga terpaksa dievakuasi dan mengungsi ke tempat aman sebagai dampak dari kejadian bencana longsor tersebut.

Bencana longsor itu dipicu oleh turun hujan deras cukup lama di kawasan tersebut sejak Minggu malam kemarin. Selain kondisi ketinggian tebing atau lereng gunung yang cukup tinggi.

Akibat kejadian longsor itu, tiga warga tertimbun material rumah yaitu Ela dan keponakannya Imel (10) dan seorang pegawai desa yang sedang piket di Desa Nagreg Kendan. Ketiga korban berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cikopo Cicalengka untuk mendapatkan penanganan medis.

example 325×300