KORANPUBLIKA.CO.ID|Bandung,- Dalam rangka meningkatkan mutu dan layanan, Perpustakaan Universitas ‘Aisyiyah Bandung baru saja menyelesaikan proses reakreditasi yang dilaksanakan oleh asesor dari Badan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada Rabu, (21/05/2025)
Kepala UPT Perpustakaan Unisa Bandung, Rusdan Kamil, M.Hum., menuturkan bahwa proses reakreditasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan perpustakaan untuk meningkatkan mutu layanan, sarana prasarana, serta pemenuhan terhadap Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi.
“Kami melakukan banyak perbaikan, dari layanan, fasilitas, hingga menyusun dokumen bukti fisik untuk setiap komponen penilaian. Semua ini kami lakukan berdasarkan studi banding, sosialisasi akreditasi, dan pengalaman lapangan.” Terang Rusdan saat ditemui, Kamis (22/05/2025)
Rusdan juga mengatakan bahwa dalam proses reakreditasi ini, terdapat sembilan komponen penilaian yang harus dipenuhi,.
“Sembilan komponen penilaian tersbut di antaranya: koleksi perpustakaan, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan, pengelolaan, inovasi dan kreativitas, tingkat kegemaran membaca, serta indeks pembangunan literasi masyarakat”. Lanjutnya.
Rusdan menambahkan bahwa perubahan struktur penilaian dari enam menjadi sembilan komponen menjadi tantangan tersendiri dalam proses kali ini. Selain adaptasi terhadap standar baru, tim perpustakaan juga menghadapi kendala waktu dan koordinasi internal. Namun, dengan semangat kolaboratif dan dukungan seluruh tim, tantangan tersebut dapat diatasi.
“Reakreditasi ini kami jadikan sebagai momentum evaluasi dan refleksi atas penyelenggaraan perpustakaan sejak akreditasi terakhir tahun 2021. Kami ingin mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan aspek mana saja yang masih perlu diperbaiki,” ujarnya.
Dalam rangka reakreditasi ini, UPT Perpustakaan juga meluncurkan berbagai program inovatif, seperti I-Read Challenge, kuis Instagram, dan kegiatan Hari Kunjung Perpustakaan untuk meningkatkan kunjungan pemustaka. Selain itu, perpustakaan turut menghadirkan layanan well-being seperti pengecekan tensi, pemberian vitamin gratis, serta kegiatan seni “Melukis Bersama” yang diselenggarakan di lingkungan perpustakaan.
“Dari sisi penguatan kemitraan, perpustakaan aktif menjalin kerja sama dengan institusi lain, termasuk Al-Bukhary International University. Inovasi koleksi juga menjadi perhatian, di antaranya penambahan literatur bertema Holistik dan Komplementer Islam serta pengadaan koleksi album foto historis” terang Rusdan.
Rusdan berharap reakreditasi ini menjadi awal baru untuk langkah-langkah peningkatan yang lebih luas.
“Kami berkomitmen untuk terus menindaklanjuti rekomendasi asesor dan menjadikan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran yang mendukung catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah serta pencapaian visi dan misi Unisa Bandung,” pungkasnya