KORANPUBLIKA.CO.ID|Bandung,- Sebagai bagian dari komitmen dalam mewujudkan pengabdian nyata kepada masyarakat, Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang bertemakan kesehatan berbasis bahan alam. Kegiatan ini mengusung judul “Pemanfaatan Minyak Atsiri untuk Pengobatan” dan diselenggarakan pada Sabtu, 24 Mei 2025, bertempat di Kantor Desa Kertawangi, Jl. Kolmas No. 339, Cisarua, Bandung. Dengan melibatkan kader PKK sebagai peserta utama, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus keterampilan praktis dalam pemanfaatan minyak atsiri sebagai alternatif pengobatan swamedikasi yang aman dan terjangkau.Selasa(27/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Bandung. Dukungan ini menjadi bukti nyata peran institusi pendidikan tinggi dalam mengembangkan solusi berbasis ilmiah yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Acara dipimpin oleh apt. Hanifa Rahma, M.Si., sebagai ketua pelaksana, bersama tim dosen dari Fakultas MIPA Unisba yang terdiri atas apt. Vinda Maharani Patricia, M.Si.; apt. Farendina Suarantika, M.S.Farm.; apt. Bambang Tri Laksono, M.S.Farm.; dan apt. Taufik Muhammad Fakih, M.S.Farm. Turut serta mendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah tenaga kependidikan Rizki Nuzulfikri, S.Pd., serta dua mahasiswa Farmasi Unisba, Muhamad Ilham Hidayat dan Nurlaelatul Hadawiyah, yang berperan aktif dalam membantu pelatihan.
Peserta kegiatan ini merupakan kader PKK Desa Kertawangi sebanyak 19 orang yang diketuai oleh Ibu Suheni. Antusiasme peserta terlihat sejak awal kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas MIPA Unisba, Dr. apt. Suwendar, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui transfer ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam lokal untuk mendukung kesehatan keluarga.
Materi pelatihan disampaikan oleh dua pemateri yang juga merupakan dosen Prodi Farmasi Unisba, yaitu apt. Farendina Suarantika, M.S.Farm., yang memaparkan topik “Pengenalan Minyak Atsiri”, dan apt. Bambang Tri Laksono, M.S.Farm., dengan materi “Pemanfaatan Minyak Atsiri dalam Pengobatan Swamedikasi”. Kedua materi ini membekali peserta dengan pengetahuan dasar mengenai potensi terapeutik minyak atsiri, cara penggunaannya, serta aspek keamanan dan efektivitasnya dalam pengobatan sehari-hari.
Metode pelatihan yang interaktif ini menjadikan kegiatan tidak hanya informatif, tetapi juga aplikatif dan mudah diterapkan di lingkungan rumah tangga. Disela-sela kegiatan, peserta juga menerima pembagian produk minyak tamanu dalam bentuk nanoemulsi dan produk massage oil yang diramu khusus dari bahan-bahan alami, terdiri atas minyak kelapa, minyak biji bunga matahari, minyak lavender, minyak geranium, minyak jeruk manis, dan minyak nilam/patchouli. Kombinasi minyak tersebut tidak hanya berfungsi sebagai relaksan aromaterapi, tetapi juga memiliki manfaat dalam menunjang kesehatan kulit dan meningkatkan relaksasi tubuh secara alami.
Melalui semangat “Farmasi Unisba Menebar Manfaat bagi Umat”, kegiatan ini mencerminkan sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat dalam mendayagunakan kearifan lokal untuk mendukung kesehatan yang berkelanjutan. Diharapkan, program seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis ilmiah, terutama di bidang kesehatan tradisional yang potensial dikembangkan secara luas di Indonesia.***