KORANPUBLIKA.CO.ID|Bandung,- Pensiunan PT Pos Indonesia dari berbagai daerah di seluruh Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Jalan Cilaki, Kota Bandung. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan Direksi PT Pos Indonesia yang diduga akan menghapus sejumlah tunjangan yang selama ini diterima oleh para pensiunan, Selasa(21/5/2025).
Koordinator aksi, Adang Hermawan, menyatakan bahwa penghapusan tunjangan tersebut berdampak langsung pada kesejahteraan para pensiunan, terutama mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan.
“Aksi ini alhamdulillah didukung oleh 22.000 perwakilan, dan 1.200 pensiunan hadir di Kota Bandung. Kami menuntut Direksi PT Pos Indonesia untuk mencabut kebijakan yang dzolim,” ujar Adang.
Beberapa tunjangan yang diduga akan dihapus di antaranya adalah tunjangan kelaikan penghasilan, tunjangan pangan, sumbangan kesehatan, dan sumbangan duka cita. Jika keempat komponen tunjangan tersebut benar-benar dicabut, para pensiunan berpotensi kehilangan hak mereka sebesar Rp 200.000 hingga Rp 700.000 per bulan.
Di tengah aksi yang berlangsung sejak pagi hari, para pensiunan sempat beraudiensi dengan pihak Direksi yang diwakili oleh Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pos Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Direktur SDM PT Pos Indonesia, Asih, menyatakan bahwa aspirasi yang disampaikan dalam aksi ini akan diteruskan kepada jajaran direksi lainnya, mengingat keputusan bersifat kolektif kolegial.
Para peserta aksi berharap agar Direksi PT Pos Indonesia mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut demi menjaga kesejahteraan para pensiunan yang telah mengabdi kepada perusahaan selama bertahun-tahun. Mereka bertekad untuk terus menyuarakan tuntutan hingga ada kepastian dari pihak manajemen PT Pos Indonesia terkait keberlanjutan tunjangan yang selama ini menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.