KORANPUBLIKA.CO.ID|Cimahi,- Pemerintah Kota Cimahi kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan seni bela diri tradisional melalui gelaran Festival Pencak Silat Tingkat Kota Cimahi 2025 yang berlangsung di Gedung Cimahi Mall. Acara tahunan ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi dan mendapat dukungan penuh dari anggaran daerah, Minggu(24/8/2025).
Meski Wali Kota Cimahi berhalangan hadir, kehadiran pemerintah kota diwakili oleh Kepala Disbudparpora Kota Cimahi, Drs. Ahmad Nuryana, bersama Staf Ahli Muda Bidang Olahraga Dispora Kota Cimahi, Arif Firdaus. Dalam sambutannya, Ahmad Nuryana menegaskan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga, melainkan warisan budaya leluhur etnis Sunda yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda.

“Pencak silat adalah kebanggaan bangsa Indonesia yang sudah diakui sebagai olahraga dunia. Bukan hanya olahraga, tapi juga warisan leluhur yang harus diwariskan kepada generasi muda,” ujar Ahmad di hadapan peserta, juri, orang tua, dan awak media.
Tahun ini, festival diikuti oleh 19 dari total 42 paguron pencak silat yang ada di Kota Cimahi. Kompetisi dibagi dalam tiga kategori:
- Perorangan & Kelompok Usia Dini (6–13 tahun)
- Berpasangan Remaja (14–18 tahun)
- Orang Tua/Sesepuh (40 tahun ke atas)
Panitia penyelenggara, Andri, menyampaikan bahwa meski jumlah peserta tidak sebanyak tahun sebelumnya, antusiasme masyarakat tetap tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pencak silat masih menjadi bagian penting dalam kehidupan budaya warga Cimahi.
Ahmad Nuryana juga menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah agar para atlet pencak silat Cimahi dapat terus berprestasi di tingkat provinsi maupun nasional.
“Harapan kami, para peserta tidak hanya menjadikan festival ini sebagai ajang perlombaan, tetapi juga motivasi untuk berlatih lebih giat dan berprestasi lebih tinggi. Pemerintah akan terus mendukung pencak silat karena ini adalah warisan budaya yang harus dijaga dari generasi ke generasi,” tambahnya.