KORANPUBLIKA.CO.ID|Bandung Barat,– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah insiden dugaan keracunan massal menimpa puluhan siswa SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Sebanyak 65 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG pada Rabu (24/9/2025).
Menurut keterangan Kasubag TU Puskesmas Cihampelas, Asep, sebagian besar siswa langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat. “Dari total korban, 36 siswa sudah dibawa ke RSUD Cililin, puskesmas, dan klinik sekitar. Sisanya masih dirawat di posko kesehatan sekolah atau dipulangkan ke rumah. Jumlah itu berpotensi bertambah mengingat korban terus berdatangan,” ujarnya.
Kondisi darurat memaksa RSUD Cililin menolak pasien tambahan karena kapasitas penuh. Para korban kemudian dialihkan ke beberapa rumah sakit lain, termasuk RS Karisma, RSUD Cibabat, RSIA Azahra, dan RSUD Dustira yang telah menyiapkan tempat tidur tambahan.
Gejala yang dialami siswa bervariasi, mulai dari mual, muntah, pusing, hingga kejang dan sesak napas. Beberapa siswa yang sempat dipulangkan bahkan kembali ke posko darurat karena kondisi memburuk.
Kepala SMKN 1 Cihampelas, Sudirman, menyampaikan keprihatinan dan kekecewaannya terhadap kualitas makanan MBG yang disajikan hari itu. “Kami sangat prihatin dan kecewa, makanan yang seharusnya menyehatkan malah membuat anak-anak sakit,” ucapnya.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus serupa yang terjadi di wilayah Bandung Barat. Masyarakat dan pihak sekolah mendesak pemerintah daerah untuk segera mengevaluasi penyedia makanan dalam program MBG agar kejadian serupa tidak terus berulang.