KORANPUBLIKA.CO.ID|Bandung,- PT Bio Farma (Persero) kembali menegaskan perannya sebagai motor inovasi kesehatan nasional dengan berpartisipasi aktif dalam Seminar City Branding bertema “Mendorong Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung”. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bandung bekerja sama dengan MCorp, bertempat di Hotel Aryaduta Bandung, Kamis(23/10/2025).
Seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Marketing Convention 2025, yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari kalangan pemerintah, akademisi, pelaku industri, dan media. Fokus utama diskusi adalah strategi memperkuat identitas Kota Bandung sebagai kota berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun global.
Dalam sesi panel bertajuk “Merumuskan Potensi Ekonomi Berbasis Kesehatan dan Pengetahuan di Kota Bandung”, Direktur Pemasaran Bio Farma, dr. Kamelia Faisal, menyoroti peran strategis sektor kesehatan dan ilmu pengetahuan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.
“Bandung bukan sekadar kota tempat kami beroperasi, tetapi rumah tempat ide-ide tentang masa depan kesehatan lahir,” ujar dr. Kamelia. “Sebagai perusahaan yang berdiri sejak 1890, Bio Farma memiliki komitmen kuat menjaga citra Bandung sebagai kota inovasi dan kesehatan.”
Ia menambahkan bahwa sinergi antara potensi geografis Bandung, inovasi layanan kesehatan, dan strategi komunikasi yang tepat dapat membuka peluang besar dalam pengembangan health tourism dan edu-tourism berbasis riset.
Bio Farma telah menjalankan berbagai program kolaboratif, seperti riset bersama perguruan tinggi, pelatihan tenaga kesehatan, hingga wisata edukasi vaksin. Inisiatif-inisiatif ini dinilai mampu memperkuat posisi Bandung sebagai destinasi unggulan dalam kolaborasi sains dan industri kesehatan.
“City branding yang kuat tidak lahir dari slogan, tetapi dari karya nyata. Dari Bandung, kita bangun reputasi kota yang menyehatkan bangsa dan menginspirasi dunia,” tegas dr. Kamelia.
Diskusi panel juga menyoroti pentingnya merumuskan indikator kinerja lintas sektor sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan. Selain Bio Farma, hadir pula perwakilan dari Bapperida, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Badan Geologi, serta pelaku industri kesehatan dan perhotelan.
Partisipasi Bio Farma dalam seminar ini mempertegas komitmennya terhadap pembangunan Kota Bandung yang berorientasi pada inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan. Sebagai perusahaan yang telah berakar lebih dari satu abad di Kota Kembang, Bio Farma terus menjadi bagian dari ekosistem yang menempatkan Bandung sebagai pusat pengembangan sains, kesehatan, dan kreativitas yang berkontribusi pada ketahanan kesehatan nasional.









