KORANPUBLIKA.CO.ID|Kabupaten Karawang,- Menyikapi pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) dalam seremoni “3 Juta Ekspor bagi Indonesia” di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Kamis (9/10/2025), Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat Tina Wiryawati menegaskan pentingnya sinergi antara kelancaran ekspor dan penguatan ekonomi lokal.
Menurut Tina, keberhasilan ekspor otomotif nasional yang telah menembus tiga juta unit ke 100 negara merupakan pencapaian strategis. Namun, ia mengingatkan bahwa dampak positif ekspor harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat sekitar kawasan industri.
“Kami mendukung penuh kelancaran ekspor sebagai motor pertumbuhan ekonomi. Tapi jangan lupa, masyarakat di sekitar kawasan industri juga harus diberdayakan. Jangan sampai mereka hanya jadi penonton,” ujar Tina.
Ia menyoroti pentingnya percepatan pembangunan akses tol menuju Pelabuhan Patimban seperti yang disampaikan KDM, namun menambahkan bahwa infrastruktur harus dibarengi dengan kebijakan inklusif yang melibatkan pelaku usaha kecil dan koperasi lokal.
“KDM benar, konektivitas itu krusial. Tapi Komisi III juga mendorong agar rantai pasok industri melibatkan lebih banyak UMKM dan koperasi daerah. Itu bagian dari pemerataan ekonomi,” tegas politisi Gerindra dari Dapil 13 (Kuningan, Ciamis, Banjar, Pangandaran).
Tina juga mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang tengah memperluas pasar ekspor melalui perjanjian dagang internasional.
Menurutnya, hal tersebut membuka peluang besar bagi produk lokal Jawa Barat untuk menembus pasar global, asalkan didukung dengan pembinaan dan akses pembiayaan yang memadai.
“Kami di DPRD siap mendorong regulasi dan pengawasan agar BUMD dan koperasi bisa ikut ambil bagian. Ekspor bukan hanya soal angka, tapi soal kesejahteraan yang merata,” pungkasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri, Tina berharap Jawa Barat bisa menjadi model pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.