KORANPUBLIKA.CO.ID|Bandung,- Warga Kota Bandung dihebohkan dengan kemunculan seekor macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) di lantai dua Hotel Anugerah, Jalan Padasaluyu, Kecamatan Sukasari, pada Senin pagi. Kejadian ini menjadi viral di media sosial setelah video penampakan satwa liar tersebut tersebar luas sejak Minggu malam hingga Senin pagi (6–7 Oktober 2025), Senin(6/10/2025).
Macan tutul tersebut terlihat berada di depan salah satu kamar hotel sekitar pukul 07.00 WIB. Sejumlah tamu dan staf hotel sempat panik sebelum pihak keamanan melaporkan kejadian ini kepada aparat kepolisian dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat.
Informasi awal menyebutkan bahwa macan tutul ini diduga merupakan satwa yang kabur dari Lembang Park & Zoo, Kabupaten Bandung Barat, sekitar sebulan lalu. Namun, pihak kebun binatang dan BKSDA masih melakukan identifikasi untuk memastikan asal usulnya.
Tim gabungan yang terdiri dari BKSDA, Bandung Zoo, pemadam kebakaran, dan kepolisian segera dikerahkan ke lokasi. Area hotel langsung diamankan dengan garis pengaman, sementara staf hotel dievakuasi untuk mencegah risiko.
Kapolsek Sukasari, Kompol I Ni Wayan Mirasni, menjelaskan bahwa proses pembiusan dilakukan dengan sangat hati-hati karena posisi hewan berada di area sempit dan dekat dengan kamar tamu. “Petugas sudah menembakkan peluru bius sebanyak dua kali,” ujar Wayan.
Setelah berhasil dilumpuhkan, macan tutul tersebut dievakuasi ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat di Jalan Gede Bage Selatan No.117, Cisaranten Kidul, Kota Bandung, untuk pemeriksaan kesehatan dan observasi lanjutan.
Humas Lembang Park & Zoo, Miftah Setiawan, menyatakan bahwa pihaknya masih menelusuri apakah macan tutul tersebut merupakan individu yang sempat lepas dari kebun binatang sebulan lalu. “Mohon bersabar, masih ditelusuri,” ujarnya kepada wartawan.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan perlunya pengawasan ketat terhadap satwa liar dan habitatnya, serta koordinasi cepat antarinstansi dalam penanganan situasi darurat yang melibatkan satwa berbahaya.
