KORANPUBLIKA.CO.ID|Bandung,– Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Komisi I, H.M. Sidkon DJ, SH., MM, terus suarakan implementasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren sebagai bentuk komitmen terhadap penguatan lembaga pendidikan keagamaan di Jawa Barat, Kamis(6/11/2025).
Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) XII yang meliputi Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon, Kang Sidkon menilai bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa dan menjaga nilai-nilai kebangsaan.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga pusat pembentukan akhlak, kebangsaan, dan kemandirian. Perda ini sejatinya adalah bentuk pengakuan dan dukungan nyata dari pemerintah daerah terhadap eksistensi dan kontribusi pesantren,” ujar Kang Sidkon saat di jumpai sesuai rapat paripurna Rabu Malam.
Perda Pesantren yang telah disahkan oleh DPRD Jawa Barat menjadi landasan hukum untuk memperkuat kelembagaan pesantren, termasuk dalam hal pendanaan (fasilitasi), dan sinergi dengan program pemerintah daerah. Kang Sidkon, yang juga aktif di Badan Musyawarah, menekankan pentingnya implementasi perda ini secara inklusif dan berkelanjutan.
“Kami ingin perda ini tidak hanya berhenti di atas kertas. Harus ada aksi nyata di lapangan. dari fasilitasi pelatihan, bantuan sarana, hingga integrasi program kewirausahaan santri,” tambahnya.
Dalam berbagai kunjungan kerja dan reses, Kang Sidkon aktif menyerap aspirasi dari pengasuh pesantren, santri, dan tokoh masyarakat. Ia juga mendorong agar pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat segera menindaklanjuti perda ini dengan perda Kabupaten/Kota, regulasi turunan dan alokasi anggaran yang memadai.
“Pesantren adalah mitra strategis pemerintah dalam membangun SDM unggul dan berakhlak. Kita harus hadir, mendengar, dan mendukung mereka secara konkret. Good wil Kepala Daerah adalah kuncinya.” tegas politisi dari Fraksi PKB ini.
Dengan semangat kolaboratif dan keberpihakan terhadap pendidikan berbasis nilai, Kang Sidkon berharap Perda Pesantren menjadi tonggak baru dalam pembangunan karakter generasi muda Jawa Barat.















