Scroll ke Bawah Membaca Artikel
325×300
DaerahGaya HidupNasionalNewsRagam

Barista Innovation Challenge 2025 Tutup Regional di Bandung, Siap Lanjut ke Grand Final Nasional

857
×

Barista Innovation Challenge 2025 Tutup Regional di Bandung, Siap Lanjut ke Grand Final Nasional

Sebarkan artikel ini
Rangkaian regional Barista Innovation Challenge 2025 resmi ditutup di kawasan Braga, Bandung, menandai berakhirnya babak penyisihan kompetisi kopi paling inovatif di Asia Tenggara.

KORANPUBLIKA.CO.ID|Bandung,– Rangkaian regional Barista Innovation Challenge 2025 resmi ditutup di kawasan Braga, Bandung, menandai berakhirnya babak penyisihan kompetisi kopi paling inovatif di Asia Tenggara. Bertempat di de Braga Hotel Bandung, ajang ini mempertemukan barista dari berbagai daerah dan negara untuk menampilkan kreasi minuman kopi yang tak biasa dan sarat makna, Kamis(6/11/2025).

Jordi Junius, Head of Brand and Marketing Rasa Group, menyampaikan bahwa Bandung menjadi tuan rumah regional terakhir tahun ini.  

Scroll ke Bawah Terus Membaca Artikel
Example 300x600
Advertorial

“Hari ini adalah regional terakhir, lebih ke arah Jawa Barat. Ada peserta dari Jakarta, Cirebon, Bogor, dan Bandung. Ini juga quarter final terakhir,” ujarnya saat ditemui di lokasi acara.

Kompetisi berlangsung selama dua hari, dimulai dengan technical meeting dan dilanjutkan dengan pertandingan utama. Enam peserta terbaik dari babak ini akan melaju ke grand final nasional yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada minggu ketiga November.

“Peserta kita datang dari seluruh Indonesia—Medan, Surabaya, Balikpapan, Jogja, dan Bandung. Bahkan ada juga dari Thailand, Brunei, dan Filipina,” tambah Jordi.

Meski peserta internasional tidak hadir langsung di Bandung, kompetisi serupa juga digelar di Thailand pada minggu yang sama. Satu barista terbaik dari sana akan dipilih untuk melaju ke babak final nasional.

Tahun ini, tema “The Art of Conscious Ships” mengangkat kesadaran dalam setiap tegukan kopi. Para peserta ditantang untuk menciptakan minuman yang merefleksikan pengalaman pribadi, nilai kesehatan, atau budaya lokal.

“Ada yang bikin kopi rasa cendol, bahkan soto Bandung dijadikan minuman. Rasanya gurih dan manis, tapi tetap terasa kopi,” jelas Jordi.

Kreasi unik seperti kopi berbasis soto Bandung dari barista lokal dan racikan kopi beras kencur dari peserta Saint Regis Jakarta menjadi sorotan utama.

Bandung dipilih sebagai lokasi penutup regional karena kekuatan industri kopinya dan reputasi Braga sebagai distrik kreatif.  

“Karena Jakarta tidak punya regional sendiri, peserta dari sana ikut ke Bandung. Braga kami pilih karena dikenal sebagai distrik ikonik di kota ini,” ujar Jordi.

Meski biji kopi lokal seperti Manglayang dan Puntang tidak sepenuhnya ditonjolkan karena penggunaan biji sponsor, profil rasa tetap mencerminkan kekayaan budaya lokal. Kehadiran de Braga Hotel Bandung sebagai venue utama turut memperkuat atmosfer kompetisi yang menggabungkan estetika urban dan tradisi kopi.

Kompetisi tahun ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk:
– Kementerian Pariwisata  
– Oten Coffee  
– Bins  
– Penyedia mesin kopi  
– Venue partner: de Braga Hotel Bandung
“Tahun depan pasti ada lagi di Bandung. Tempatnya belum ditentukan, tapi kami akan bekerja sama dengan beberapa outlet,” tutup Jordi.

Selain Bandung, kota-kota seperti Surabaya dan Makassar juga menjadi langganan penyelenggaraan kompetisi ini setiap tahun, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi kopi di kawasan.

example 325×300